Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Penerapan Metode Tanya Jawab pada Anak Usia Dini

Hakikat atau Pengertian Metode Tanya Jawab

Metode tanya jawab adalah cara penyajian pelajaran dalam bentuk pertanyaan yang harus dijawab, terutama dari guru kepada siswa,  tetapi dapat pula dari siswa kepada guru. Hal ini sejalan dengan pendapat Sudirman (1987:120) yang mengartikan  bahwa “metode tanya jawab adalah cara penyajian pelajaran dalam bentuk pertanyaan yang harus dijawab, terutama dari guru kepada siswa,  tetapi dapat pula dari siswa kepada guru.” 

Lebih lanjut dijelaskan  pula oleh Sudirman (1987:119)  menyatakan bahwa metode tanya jawab ini dapat dijadikan sebagai pendorong dan pembuka jalan bagi siswa untuk mengadakan penelusuran lebih lanjut (dalam rangka belajar) kepada berbagai sumber belajar seperti buku, majalah, surat kabar, kamus, ensiklopedia, laboratorium, video, masyarakat, alam, dan sebagainya.

Sementara itu, dalam Petunjuk Teknis Kurikulum 1994 (1996:26) dinyatakatan bahwa “metode tanya jawab adalah suatu cara mengajar atau menyajikan materi melalui pengajuan pertanyaan-pertanyaan yang mengarahkan siswa memahami materi tersebut.
 
Penggunaan metode ini dengan baik dan tepat,  akan dapat merangsang minat dan motivasi siswa dalam belajar. Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam penggunaan metode tanya jawab adalah:
  1. Materi menarik dan menantang serta memiliki nilai aplikasi tinggi.
  2. Pertanyaan bervariasi, meliputi pertanyaan tertutup (pertanyaan yang jawabannya hanya satu kemungkinan) dan pertanyaan terbuka (pertanyaan  dengan banyak kemungkinan jawaban).
  3. Jawaban pertanyaan itu diperoleh dari penyempurnaan jawaban-jawaban siswa.
  4. Dilakukan dengan teknik bertanya yang baik. (Depdikbud, 1996:26).

Berdasarkan pembahasan di atas, maka dapat disimpulkan bahwa metode tanya jawab adalah suatu metode pembelajaran yang dilakukan dengan cara pengajuan-pengajuan pertanyaan yang mengarahkan siswa untuk memahami materi pelajaran dalam rangka mencapai tujuan pembelajaran.

Langkah-Langkah Penggunaan Metode Tanya Jawab

Untuk menghindari penyimpangan dari pokok persoalan, penggunaan metode tanya jawab harus memperhatikan langkah-langkah sebagai berikut :
  1. Merumuskan tujuan tanya jawab sejelas-jelasnya dalam bentuk tujuan khusus dan berpusat pada tingkah laku siswa.
  2. Mencari alasan pemilihan metode tanya jawab.
  3. Menetapkan kemungkinan pertanyaan yang akan dikemukakan.
  4. Menetapkan kemungkinan jawaban untuk menjaga agar tidak menyimpang dari pokok persoalan.
  5. Menyediakan kesempatan bertanya bagi siswa.

Berdasarkan langkah-langkah yang di atas, maka tindakan guru dalam menggunakan metode tanya jawab harus dipersiapkan secermat mungkin dalam bentuk rencana pengajaran yang detail dengan langkah-langkah sebagai berikut:
  1. Menyebutkan alasan penggunaan metode tanya jawab.
  2. Mempersiapkan pertanyaan-pertanyaan yang sesuai dengan tujuan pembelajaran khusus.
  3. Menyimpulkan jawaban siswa sesuai dengan tujuan pembelajaran khusus.
  4. Memberi kesempatan kepada siswa untuk bertanya pada hal-hal yang belum dipahami.
  5. Memberi pertanyaan atau kesempatan kepada siswa untuk bertanya pada hal-hal yang sifatnya pengembangan atau pengayaan.
  6. Memberi kesempatan pada siswa untuk menjawab pertanyaan yang relevan dan sifatnya pengembangan atau pengayaan.
  7. Menyimpulkan materi jawaban yang relevan dengan tujuan pembelajaran khusus.
  8. Memberi tugas kepada siswa untuk membaca materi berikutnya di rumah dan menulis pertanyaan yang akan diajukan pada pertemuan berikutnya.

Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam memberikan tanya jawab adalahseorang guru dalam memberikan tanya jawab harus memperhatikan hal-hal sebagai berikut:
 

Ciri pertanyaan yang baik antara lain :

  1. Merangsang siswa untuk berpikir.
  2. Jelas dan tindak menimbulkan banyak penafsiran.
  3. Singkat dan mudah dipahami siswa.
  4. Disesuaikan dengan kemampuan siswa.

Teknik mengajukan pertanyaan antara lain :

  1. Pertanyaan ditujukan pada seluruh siswa.
  2. Memberi waktu yang cukup kepada siswa untuk berpikir.
  3. Usahakan setiap siswa diberikan giliran menjawab.
  4. Dilakukan dalam suasana rileks, tidak tegang.

Sikap guru terhadap jawaban siswa antara lain :

  1. Tafsirkan jawaban siswa ke arah yang baik.
  2. Hargai secara wajar sekalipun jawaban siswa kurang tepat.
  3. Pada saat tertentu berikan kesempatan kepada siswa lain untuk menilai jawaban yang diberikan temannya.

Sikap guru terhadap pertanyaan siswa antara lain :

  1. Memberikan keberanian kepada siswa untuk bertanya.
  2. Pertanyaan siswa perlu disusun secara keseluruhan.
  3. Pertanyaan harus sesuai dengan tata tertib.

Agar penggunaan metode tanya jawab menjadi efektif, ada beberapa hal penting yang perlu mendapat perhatian guru, yakni:
 

Mempersiapkan Pertanyaan:

  1. Kuasai materi pelajaran yang akan ditanyakan.
  2. Susunlah pertanyaan-pertanyaan yang baik yang akan diajukan kepada siswa. Ciri-ciri pertanyaan yang baik adalah sebagai berikut:
  • Pertanyaan yang berhubungan dengan pokok atau topik materi yang dibahas. Dalam hal ini, yang perlu ditanyakan adalah bagian-bagian atau hal-hal penting dari topik atau pokok materi itu. Usahakanlah tidak menanyakan sesuatu yang tidak penting.
  • Pertanyaan yang mudah dipahami siswa.
  • Setiap pertanyaan hendaknya berisi hanya satu pokok pikiran
  • Gunakan kalimat yang singkat. Hindarkan bahasa atau istilah-istilah yang sulit dimengerti oleh siswa.
  • Pertanyaan hendaklah sesuai dengan taraf berpikir atau tingkatan siswa.
  • Pertanyaan yang tidak terlampau mengehendaki jawaban atau fakta atau jawaban ya atau tidak.
  • Pertanyaan yang dapat menumbuhkan respons bagi siswa untuk mencari dan menemukan jawabannya.
  • Sekalipun dapat dilakukan bersamaan pada waktu pengajuan pertanyaan, sebaiknya rencanakanlah bentuk atau jenis pertanyaan yang akan diajukan sesuai dengan petunjuk taksonomi Bloom sebagaimana yang telah dijelaskan.

Mengajukan Pertanyaan Kepada Siswa

Dengan memperhatikan bentuk atau jenis pertanyaan yang telah direncanakan, dalam mengajukan pertanyaan perlu diperhatikan petunjuk berikut ini.
 
Cara bertanya
  • Pemberian acuan (structuring). Pertanyaan pemberian acuan (structuring) adalah bentuk pertanyaan yang didahului dengan pertanyaan yang berisi dan mendekati informasi sesuai dengan jawaban yang diharapkan, agar siswa dapat menggunakan atau mengolah informasi itu untuk menemukan jawaban pertanyaan.
  • Pemusatan (focusing). Dilihat dari scope (lingkup materi) yang ditanyakan, ada pertanyaan luas dan ada pertanyaan sempit. Dari pertanyaan luas itu kita perlu memberi tekanan pada bagian-bagian tertentu yang penting dalam bentuk pertanyaan. Inilah yang dinamakan pertanyaan pemusatan (focusing).
  • Pemberian tuntunan (prompting). Bila seorang siswa memberikan jawaban yang salah atau kurang tepat, guru hendaknya memberikan tuntunan kepada siswa itu agar dapat menemukan jawaban yang benar.
  • Mengadakan pelacakan. Mengadakan pelacakan dapat digunakan guru dengan pertanyaan pelacak, yang termasuk keterampilan bertanya lanjut. Apabila jawaban yang diberikan siswa dinilai oleh guru benar, tetapi masih dapat ditingkatkan menjadi lebih sempurna, maka guru dapat mengajukan pertanyaan-pertanyaan pelacak kepada siswa tersebut. Sedikitnya ada tujuh teknik pertanyaan pelacak yang dapat digunakan guru, yakni: (a) klarifikasi, (b) meminta siswa memberikan alasan, (c) meminta kesepakatan pandangan, (d) meminta ketepatan jawaban, (e) meminta jawaban yang lebih relevan, (f) meminta contoh, dan (g) meminta jawaban yang lebih kompleks.

Beberapa teknik yang perlu diperhatikan dalam mengajukan pertanyaan

  1. Mulailah dengan menciptakan suasana yang menyenangkan dan akrab dengan siswa. Hindarkan suasana yang tegang atau yang dapat membuat siswa tercekam rasa takut.
  2. Penyampaian pertanyaan dengan tenang tetapi bersemangat dan dengan suara yang jelas.
  3. Usahakan supaya tidak sering mengulang pertanyaan, agar semua siswa selalu penuh perhatian.
  4. Apabila terpaksa menggunakan istilah asing yang belum diketahui siswa dalam rangkaian suatu kalimat, jelaskanlah arti istilah itu, tetapi bukan penjelasan yang merupakan jawaban.
  5. Arahkan pertanyaan kepada seluruh kelas.
  6. Dalam kenyataan, pada akhir penjelasan bagian topik atau topik tertentu, guru sering memberi kesempatan kepada siswa untuk bertanya. Terhadap pertanyaan siswa ini, beberapa teknik yang dapat dilakukan guru ialah:
  7. Usahakan agar guru tidak langsung menjawabnya, maksudnya untuk merangsang berpikir siswa lainnya. Berikanlah kesempatan siswa lainnya untuk menanggapi atau menjawabnya, selanjutnya baru guru menyempurnakan jawaban itu apabila diperlukan.
  8. Rangsanglah agar banyak siswa yang bertanya terhadap apa yang dibahas, agar siswa tidak berada dalam keraguan selamanya.

Bersikap yang baik terhadap jawaban siswa

  1. Berikan waktu yang cukup bagi siswa untuk memikirkan atau mencari jawaban.
  2. Jangan memaksa siswa tertentu menjawab dengan mendesaknya, sebab siapa tahu dia belum menemukan jawaban.
  3. Apabila jawaban siswa tidak benar, janganlah dibesar-besarkan kesalahan atau kelemahannya, sebab itu dapat mematahkan semangatnya dan semangat siswa lainnya.
  4. Berikan penguatan (reinforcement) dengan segera terhadap jawaban siswa yang ada benarnya
  5. Penguatan verbal: seperti dengan kata-kata: baik, benar, bagus, tepat, atau sempurna.
  6. Penguatan nonverbal; seperti dengan gerakan-gerakan mimik muka yang senyum, mengangguk-angguk, mengacungkan jempol, menepuk-nepuk badan siswa atau berjalan dengan mendekati siswa.
  7. Penguatan campuran (verbal dan nonverbal); seperti sambil mengatakan benar atau bagus, ketika itu juga mengacungkan jempol atau mengangguk-anggukkan kepala dan sebagainya.

Menilai Tanya Jawab dan Tindak Lanjut

  1. Setelah berlangsungnya tanya jawab sebagai cara penyajian pelajaran kepada siswa, sebaiknya guru mengadakan penilaian yang antara lain meliputi:
  2. Apakah pertanyaan yang diajukan dan jawaban siswa telah terarah sesuai dengan pokok materi yang dibahas.
  3. Apakah suasana cukup merangsang siswa untuk berpikir.
  4. Apakah berlangsung dalam suasana yang menyenangkan.
  5. Apakah tanya jawab itu dapat membina keberanian dan keterampilan siswa dalam mengemukakan pendapat.

Selain itu dipandang penting pula tindak lanjut dari tanya jawab, antara lain:
  1. Guru sebaiknya menjelaskan kembali secara keseluruhan tentang pokok materi yang dibahas melalui Tanya jawab itu, terutama bagian-bagian penting tertentu yang kiranya perlu mendapat penekanan dan kaitan satu bagian dengan bagian-bagian lainnya.
  2. Memberi tugas tertentu lebih lanjut kepada siswa dengan tujuan agar siswa memperoleh pengayaan dan pendalaman terhadap materi yang telah dibahas.

Prinsip Metode Tanya Jawab

Selain menggunakan langkah-langkah dari metode tanya tersebut seorang guru harus mengetahui dan melakukan beberapa prinsip penggunaan metode tanya jawab diantaranya yaitu:
  1. Penyebaran (distribution). Agar siswa banyak berpartisipasi pada suatu kegiatan belajar mengajar sebaiknya guru menyebarkan giliran menjawab pertanyaan secara acak dan kalau perlu secara merata.
  2. Pemberian waktu berfikir (pausing). Setelah mengajukan pertanyaan kepada seluruh kelas, guru sepatutnya memberikan kesempatan kepada siswa untuk berfikir sejenak kemudian baru menunjuk salah seorang siswa untuk menjawab pertanyaan tersebut.
  3. Penggunaan pertanyaan pelacak (probbing). Suatu saat guru ingin meningkatkan jawaban siswanya.Untuk itu dapat digunakan teknik probbing (pelacak) agar jawaban siswa meningkat menjadi lebih sempurna. Adapun teknik pelacak yang dapat digunakan adalah sebagai berikut :
  • Klasifikasi. Guru dapat memberikan pertanyaan pelacak yang meminta siswa menjelaskan atau mengatakan dengan jawaban atau kata-kata lain sehingga jawaban siswa tersebut menjadi lebih baik.
  • Meminta siswa memberikan alasan. Guru dapat meminta siswa mengemukakan alasan atau pendapat yang telah dikemukakan dalam menjawab pertanyaan.
  • Meminta kesepakatan pandangan. Suatu saat guru dapat meminta kepada para siswa untuk memberikan pandangan atas jawaban yang dikemukakan oleh teman mereka. Siswa yang lain dapat menerima atau menolak pandangan tersebut atau menambahkan sehingga diperoleh kesempatan jawaban yang disetujui bersama.
  • Meminta ketepatan jawaban. Guru dapat meminta siswa untuk meninjau kembali jawaban apabila jawaban siswa kurang tepat, agar diperoleh jawaban yang tepat dengan mengajukan pertanyaan pelacak. Pertanyaan yang diajukan tidak boleh membuat siswa tertekan, malu atau rendah diri.
  • Meminta jawaban yang lebih relevan. Guru dapat mengajukan pertanyaan yang memungkinkan siswa menilai kembali jawabannya, atau mengemukakannya kembali dengan kata- kata lain sehingga jawaban yang kurang tepat menjadi tepat dan benar.
  • Meminta Contoh. Guru dapat meminta siswa itu untuk memeberikan ilustrasi atau contoh konkret tentang apa yang dimaksudnya.
  • Meminta jawaban yang lebih kompleks. Guru dapat meminta siswa untuk memberi penjelasan lebih lanjut tentang pendapatnya tadi.

Kelebihan Metode Tanya Jawab

Suatu metode yang digunakan oleh guru dalam mengajar sudah barang tentu mempunyai kelebihan atau keunggulan dan kekurangan, begitupun dengan metode tanya jawab. Menurut Sudirman (1991:118); metode tanya jawab banyak memiliki kelebihan, seperti yang diungkapkan di antaranya:
  1. Pertanyaan dapat menarik dan memusatkan perhatian siswa. Bahkan siswa yang sedang ribut sekalipun, apabila guru melontarkan sebuah pertanyaan, biasanya keributan langsung berubah menjadi tenang kembali. Siswa yang mengantuk, biasanya segera kembali tegar dan hilang kantuknya.
  2. Merangsang siswa untuk melatih dan mengembangkan daya pikir termasuk daya ingatnya.
  3. Mengembangkan keberanian dan keterampilan siswa dalam menjawab dan mengemukakan pendapat.
  4. Metode ini dapat mengetahui kemampuan berpikir siswa dan kesistematisannya dalam mengemukakan pokok-pokok pikiran dalam jawabannya.
  5. Metode ini dapat mengetahui sampai sejauh mana penguasaan siswa tentang apa yang sedang dan atau telah dipelajari. Dengan demikian, dapat pula dijadikan sebagai bahan introspeksi bagi guru dalam hal cara mengajar yang telah dilakukannya.
  6. Metode ini dapat dijadikan sebagai pendorong dan pembuka jalan bagi siswa untuk mengadakan penelusuran lebih lanjut (dalam rangka belajar) kepada berbagai sumber belajar seperti buku, majalah, surat kabar, kamus, ensiklopedia, laboratorium, video, masyarakat, alam, dan sebagainya.

Berikut uraian di atas keunggulan atau kelebihan  metode tanya jawab : 1) Kelas akan hidup karena anak didik aktif berfikir dan menyampaikan pikiran melalui berbicara. 2) Baik sekali untuk melatih anak didik agar berani mengemukakan pendapatnya. 3) Akan membawa kelas kedalam suasana diskusi.

Kelemahan Metode Tanya Jawab

Beberapa kelemahan atau kekurangan metode tanya jawab antara lain sebagai berikut:
  1. Siswa sering merasa takut, apalagi kalau guru kurang dapat mendorong siswa untuk berani dengan menciptakan suasana yang tidak tegang dan akrab.
  2. Tidak mudah membuat pertanyaan yang sesuai dengan tingkat berpikir dan mudah dipahami siswa.
  3. Waktu sering banyak terbuang, terutama apabila siswa tidak dapat menjawab pertanyaan sampai dua atau tiga orang.
  4. Guru masih tetap mendominasi proses belajar mengajar. Biasanya guru kurang terbuka, dalam arti ingin jawaban siswa selalu sesuai dengan keinginannya.
  5. Siswa yang tidak biasa atau salah menjawab pada waktu itu belum tentu ia bodoh, siapa tahu karena disebabkan oleh tergesa-gesa menjawab, kurang waktu untuk memikirkan jawaban, atau kurang mempelajari materi yang sedang atau telah dibahas pada waktu lain.
  6. Apabila jumlah siswa puluhan, tidak mungkin cukup waktu untuk memberikan pertanyaan kepada setiap siswa. Sering jawaban diborong oleh sejumlah kecil siswa yang menguasai dan senang berbicara, sedangkan banyak siswa lainnya tidak memikirkan jawabannya.
  7. Dengan tanya jawab kadang-kadang pembicaraan menyimpang dari pokok   persoalan bila dalam mengajukan pertanyaan, siswa menyinggung hal-hal lain walaupun masih ada hubungannya dengan pokok yang dibicarakan. Dalam hal ini sering tidak terkendalikan sehingga membuat persoalan baru.

Bentuk-Bentuk Pertanyaan dalam Penerapan Metode Tanya Jawab

Bermacam bentuk atau jenis pertanyaan menurut para ahli dapat digunakan dalam proses belajar mengajar, bergantung pada sudut pandangannya. Berikut pertanyaan-pertanyaan yang didasarkan pada sudut pandang yang didasarkan atas taksonomi Bloom, yakni sebagai berikut:

Pertanyaan Ingatan (knowledge)

Kata-kata yag biasa digunakan biasanya: siapa, apa, di mana, kapan, definisi, ingat, kenal.

Contoh:
  • Apa arti kata besar kepala?
  • Siapa presiden RI yang pertama?
  • Di mana pertama kali dinyatakannya secara resmi Proklamasi Kemerdekaan RI?
  • Kapan terjadinya pemberontakan G-30-S/PKI?

Pertanyaan Pemahaman (comprehension)

Bentuk pertanyaan ini untuk mengetahui pemahaman siswa bahwa ia telah memepunyai pengertian yang cukup untuk mengorganisasi dan menyusun materi yang telah diketahuinya. Yang dituntut dari siswa lebih dari sekadar mengingat kembali informasi, yaitu kemampuan memberikan deskripsi dengan kata-kata sendiri dan menggunakannya dalam bentuk perbandingan-perbandingan.
Kata-kata yang sering digunakan ialah: deskripsikan, uraikan, bandingkan, cari perbedaan, sederhanakan, katakan dengan kata-katamu sendiri, jelaskan ide pokok dari …
 
Contoh:
  • Jelaskan ide pokok yang ditunjukkan dalam paragraf pertama!
  • Bandingkan novel  dengan cerpen!

Pertanyaan penerapan (aplication)

Bentuk pertanyaan ini adalah untuk mengetahui kemampuan siswa dalam menerapkan informasi yang telah didapat dan dipahami ke dalam pemecahan suatu masalah dari suatu aturan, generalisasi, aksioma, atau suatu proses.
 
Kata-kata yang biasa digunakan seperti: terapkan, klasifikasikan, gunakan, pilih, manfaatkan, tulis sutau contoh, berapa banyak, yang mana, apakah.
 
Contoh:
  • Jika X = 2 dan Y = 5, berapa X² + 2Y?
  • Dari contoh-contoh kejadian berikut ini, mana yang merupakan kata  berimbuhan berawalan ber- ?

Pertanyaan Analisis

Bentuk pertanyaan ini untuk mengetahui kemampuan siswa berpikir secara kritis dan mendalam. Siswa dituntut untuk:
  • Mengidentifikasi motif, alasan-alasan atau sebab-sebab suatu kejadian.
  • Mempertimbangkan dan menganalisis informasi, agar diperoleh kesimpulan atau generalisasi atas dasar informasi itu.
  • Menganalisis suatu kesimpulan atau generalisasi untuk menemukan kejadian-kejadian yang dapat mendukung atau menolak suatu kesimpulan atau alasan tertentu.

Kata-kata yang dapat digunakan seperti: identifikasi, apa motif atau sebab-sebabnya, buat kesimpulan, tentukan kejadian, dukungan, analisis, mengapa. 
Contoh:
  • Mengapa perlu digunakan CBSA dalam proses belajar-mengajar?
  • Kesimpulan apa yang dapat Anda ambil setelah membaca karya sastra  itu?

Pertanyaan Sintesis

Bentuk pertanyaan ini untuk mengetahui kemampuan berpikir lebih tinggi dalam bentuk pikiran original (murni) dan kreatif.
Dalam pertanyaan ini siswa dituntut untuk:
  1. Menghasilkan komunikasi-komunikasi atau buah pikiran yang asli.
  2. Membuat ramalan.
  3. Memecahkan masalah secara kreatif dan bervariasi.
Kata-kata yang digunakan seperti: perkirakan, hasilkan, tulis, rencanakan, kembangkan, sintesiskan, konstruksikan, bagaimana kita bisa meningkatkan, apa yang akan terjadi jika…, bagaimana kita memecahkan persoalan ….. Contoh:

Untuk menghasilkan komunikasi asli:

  • Nama apa yang layak bagi mesin sebaik ini?
  • Tuliskan surat tentang isyu sosial yang ada sangkut-pautnya dengan Anda kepada editor suatu majalah!
  • Membuat ramalan.
  • Apa yang akan terjadi jika G-30-S/PKI berhasil dalam pemberontakannya?
  • Akibat-akibat apa yang dapat terjadi jika seorang anak kekurangan gizi?
  • Memecahkan masalah.
Bagaimana cara mengukur tinggi suatu gedung jika kita tidak bisa masuk ke dalamnya dan tidak bisa pula memanjat dindingnya?
Dari mana kita memperoleh uang untuk membiayai pembangunan bangsa ini?

Pertanyaan Evaluasi

Bentuk pertanyaan evaluasi ini termasuk pertanyaan tingkat tinggi di samping pertanyaan sintesis. Siswa dikembangkan kemampuan berpikirnya melalui penggunaan proses-proses mental yang tinggi. Dalam hal ini siswa dituntut untuk dapat membuat keputusan tentang baik-tidaknya suatu ide, pemecahan masalah, suatu karya seni, atau pendapatnya mengenai isyu tertentu yang sedang berkembang.
 
Kata-kata yang dapat digunakan seperti: apa argumentasinya, putuskan, evaluasi, berikan pendapatmu, yang mana gambar yang paling baik, apakah Anda setuju, apakah hal itu akan lebih baik.

Contoh:
  • Apakah anak-anak diberi keleluasaan membaca sembarang buku yang mereka ingini tanpa mempertimbangkan akibat-akibatnya?
  • Gambar mana yang paling Anda sukai. Mengapa?
  • Pendekatan mana yang paling baik untuk mengatasi masalah ini?
  • Benarkah pelajaran sekolah itu terlalu sukar menurut Anda?

Posting Komentar untuk "Penerapan Metode Tanya Jawab pada Anak Usia Dini"