Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Konsep DAP (Developmentally Appropiate Practice)

Konsep DAP (Developmentally Appropiate Practice) berkembang di Amerika pada tahun 1987. Hal ini dilatarbelakangi oleh : Adanya keprihatinan para pakar dalam bidang PAUD yang meyakini bahwa bahwa kurikulum dan pembelajaran di sebagian besar lembaga PAUD terlalu banyak menekankan pada prestasi dan keberhasilan.

Konsep DAP pada PAUD

Masyarakat Amerika yang menganggap bahwa biaya sekolah anak Amerika kurang sebanding dengan skor tes prestasi mereka di bidang sains dan matematika dibandingkan dengan skor tes anak-anak sekolah negara industri maju seperti Jepang dan Cina (McKnight & others,1987 dalam Santrock, 1995) 

Masyarakat memiliki keinginan anak menguasai keterampilan akademik lebih cepat, menyibukkan anak dengan berbagai kegiatan, berharap agar anak lebih cepat dalam menguasai berbagai hal. Hal ini memunculkan suatu trend untuk mempercepat perkembangan anak melalui: praktek pengajaran formal yang mengabaikan tingkat perkembangan anak.

Sekolah merupakan taman bermain

Sekolah sebagai tamkan bermain, maka harus memenuhi persyaratan sebagai berikut:

  • Menyediakan lingkungan yang aman secara fisik dan psikis.
  • Mendorong perkembangan anak secara optimal dan menyeluruh.
  • Kesepakatan untuk memperbaiki praktekpraktek pendidikan anak usia dini sesuai dengan praktek perkembangan yang tepat (Developmentally Appropiate Practice, 1987).

Seperangkat acuan tentang praktek - praktek pembelajaran yang sesuai dengan :

  • Karakteristik perkembangan anak
  • Karakteristik belajar anak
  • Usia anak


Karakteristik DAP

Berikut adalah beberapa karakteristik DAP

  • Kesempatan Bagi Anak Untuk Memilih
  • Mendidik Anak Secarautuh (Fisik, Sosial/ Emosi, Intelektual)
  • Perbedaan Individual
  • Komunikasi & Dialog
  • Kegiatan Beragam Yang Terintegrasi
  • Pengalaman Multikultura
  • Bermain Sebagai Hal Yang Fundamental


Implementasi DAP

berikut adalah impelmentasi DAP:

  • Iklim yang positif untuk belajar
  • Kegiatan kelompok dan individu.
  • Inisiatif dan eksplorasi aktif.
  • Lingkungan aman dan sehat.
  • Adanya bimbingan positif.
  • Jadwal disusun secara seimbang
  • Pengalaman belajar melalui situasi nyata.
  • Memilih bahan belajar sesuai dengan minatnya.
  • Pengembangan keterampilan bahasa dan komunikasi melalui kegiatan berbicara, mendengarkan dan bercakap-cakap.
  • Kegiatan belajar direncanakan atas dasar observasi guru terhadap kemajuan belajar anak.
  • Penilaian dilakukan secara menyeluruh terhadap perkembangan anak, proses dan hasil belajar anak. Senantiasa melakukan refleksi terhadap setiap kegiatan yang sudah dilakukan baik secara lisan atau tertulis.
  • Kurikulum diarahkan untuk mengembangkan seluruh aspek perkembangan anak.
  • Kurikulum memuat materi disiplin ilmu seperti IPA, matematika, IPS, seni dan lain sebagainya yang diintegrasikan melalui tema-tema pembelajaran dan kegiatan proyek.
  • Adanya “ekspresi estetik” Latihan motorik.
  • Latihan kemandirian (self help)

Baca juga: Kolase Burung Hantu

Demikianlah postingan kali ini mengenai "
Konsep DAP (Developmentally Appropiate Practice)". Semoga bermanfaat buat kalian semua.

Posting Komentar untuk "Konsep DAP (Developmentally Appropiate Practice)"